Jumat, 28 Februari 2014

Tiang Mulai Bermimpi?





Tiang bermimpi

Mata mulai terbuka untuk melihat jauh ke depan, ketika kaki memasuki pondok setamat smp
pondok telah banyak merubah diriku, aku yang ketika belajar di smp punya banyak masalah
dan kenakalan. Sudah tak terhitung berapa kali orang tuaku dipanggil guru bp.
Setiap kali si bapak datang, mataku tertunduk tidak berani memandang wajahnya yang galak
juga karena ada rasa bersalah yang besar, membuatnya malu karena tingkah anaknya ini yang tidak tau diri.

Di pondok aku mulai tergila - gila membaca dan melahap banyak buku, dan buku yang paling membuatku tertakik adalah sejarah. Sirah Rasulullah saw yang ditulis oleh syekh Sofiyur Rahman al Mubarokfury yang aku gemari, semasa di di pondok sebanyak delapan kali sudah aku khatamkan dan baca.

Berulang - ulang kali aku baca, tanpa pernah bosan dan jenuh, bahkan saking senangnya, aku rela bolos masuk kelas gara - gara ketagihan membaca buku sirah itu. Jadilah orang bodoh ini duduk di pojok luar asrama seorang diri sambil sembunyi agar tidak ketahuan ustad.

Namun yang disayangkan, aku tidak pernah memiliki buku itu, mungkin karena aku berpikir aku telah berulang kali membacanya jadi dirasa tidak perlu membelinya. Ternyata itu salah aku harus memilikinya, bagiku itu adalah pusaka yang sangat berharga.

Dari buku - buku yang telah mata ini baca, ada satu buku yang membuat mata ini menangis dan terharu, gara - gara si penulis besar yang melankolis Buka Hamka, " tenggelamnya kapal van der wikc" dengan bahasanya yang indah, melayu yang kental dan halus tutur katanya, juga kekuatan jiwa Hamka yang mampu membuat novel itu melegenda dalam sastra Indonesia.
ceritanya saangat sedih, dengan ciri khas Hamka yang sad ending.

Mataku terbuka karena buku - buku ajaib itu, tiang mulai mempunyai banyak mimpi,
agar mimpi - mimpi tiang itu tidak pudar, tiang tuliskan dalam buku catatan harian yang sampai saat ini tersimpan dengan aman.
Masalah tiang sekarang adalah, mampukah  bangkit sekarang dari masa - masa yang paling menyedihkan dalam hidup tiang? rasa percaya diri tiang mulai goyah dan cenderung melankolis,
futur yang berkepanjangan, rasa  malas yang teramat berat.

Tiang sudah mengikuti berbagai diskusi dan seminar motivasi diri, sampai tiang hafal berbagai kata - kata motivator, tapi rupanya itu masih belum cukup untuk membuat tiang bangkit berdiri dan menjemput mimpi.
Kemaren malam setelah tiang menelpon sepupu, secara tidak sengaja dia berkata,
" carilah wanita yang bisa menyemangtimu"
Tiang kaget, kenapa dia tau apa yang hati ini rasakan. tapi celetuknya mungkin solusi yang paling
tepat agar bisa menegakan dada dan bersemangat dalam menjalani hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar