Kau menangis ketika aku datang menghampirimu. Keadaanmu begitu kacau, air mata mengalir tapi kau sembunyikan dari keluargamu. Kau berlagak sok kuat dan tangguh, padahal hatimu rapuh. aku datang ingin menghapus luka yang kau derita saat itu,
" kamu kenapa?
" aku tidak ingin hidup lagi."
"kenapa?" aku melihat matamu begitu suram.
" tidak ada yang mencintaiku. tidak ada yang mempedulikanku." katamu putus asa.
" bukankan ada keluarga dan ummi yang mencintaimu?"
" tidak keluargaku tidak peduli denganku."
" setiap ibu pasti sangat mencintai anak gadisnya." aku meyakinkanmu
" ibu tidak peduli denganku!"
" tidak peduli gimana?"
" dia yang membuatku sedih, ummi tidak merestui hubungaku dengan orang yang aku cintai, padahal dia mau menikahiku. tapi semua gagal karena karena keluargaku yang tidak merestui, hanya karena dia orang madura. aku tidak ingin hidup aku ingin mati saja." suaramu parau, serak karena lelah menangis.
Sejujurnya ketika itu aku senang mendengarnya, karena kesempatanku untuk mendapatkan cintamu terbuka lebar. Tapi melihat kesedihan hatimu yang coba aku fahami, membuatku berempati denganmu, kini aku malah berharap cowok madura itu berusaha mendapat restu orang tuamu, dan mau bertahan menjaga hubungan denganmu.
Untuk saat itu, aku merasa ingin menghilangkan kesedihan hatimu. berusaha mengobati lukamu. di sisi lain, aku berharap kamu membuang cinta untuk si madura, karena toh dia sudah putus asa karena tidak mendapat restu ibumu. jujur ada perasaan senang ketika itu
" kamu nggak boleh ngomong begitu, keluargamu sayang denganmu. mereka mencintaimu." aku membujuk menenangkanmu.
" kalau mereka sayang denganku seharusnya mereka merestuiku dengan dia."
" aku ngerti gimana sedihnya hatimu."
" nggak, kamu nggak ngerti sama sekali."
" sudahlah lupakan dia, untuk apa memikirkan seorang yang sudah meninggalkanmu. percuma apalagi dia mau menikah dengan perempuan lain." aku berharap
" tiga tahun aku menjalin hubungan denganya. kini dia pergi semudah itu, kenapa dia tidak berusaha untuk mendapat restu orang tuaku. kenapa secepat itu hatinya berubah." serak suaramu karena tangis.
" aku mencintaimu, aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu." kataku dengan tulus.
" dulu dia juga berkata seperti itu, tapi akhirnya tetap meninggalkanku."
" jangan samakan aku dengan dia."
" semua lelaki sama saja. penghianat." ada emosi besar dari nada suaramu.
" aku berjanji akan selalu mencintaimu. tidak akan pernah menyakitimu. sungguh."
harapku besar agar kamu mau mencintaiku. walaupun aku merasa kata - kata yang keluar dari mulutku seakan omong kosong, membuat janji yang susah untuk ditepati. siapa yang mampu untuk tidak pernah menyakiti kekasihnya?? tidak ada. tapi janji itu yang keluar dari hatiku, karena melihat betapa hancur dan sakitnya kamu karena ditinggalkan.
Itu adalah janjiku saat itu untukum ketika aku benar - benar mencintaimu dengan tulus dan besar.
setelah lukamu mulai sembuh sedikit demi sedikit, kamupun menerima cintaku.
Aku sangat bahagia karena mendapatkan cintamu. cintaku terbalas. mulai saat itu yang ada dipikiranku hanya kamu seorang. setiap sudut dalam hidupku hanya ada wajahmu. hanya ada cinta yang teramat besar, sangat tulus menyayangimu.
Kamupun mulai bisa mencintaiku, mulai bisa menata hati yang sempat hancur karena orang madura itu. Kamu hanyut dalam cintaku. Kamu juga bisa merasakan isi hatiku. melihat kesungguhanku. setelah itu seakan dunia milik kita berdua. tidak ada orang lain dihatiku. hanya ada cinta untukmu.
setelah beberapa tahun,,,,
kini kau pergi meninggalkanku, aku tetap memegang janji - janjiku untuk selalu mencintaimu dan menyayangimu. tapi semua janji yang kamu buat untukku telah kamu lupakan. kini kau pergi berpaling dariku. meninggalkan luka untuku dengan luka yang sama ketika kamu ditinggalkan madura. kau beri aku luka yang dulu pernah aku sembuhkan dari hatimu.
munkgin kini aku baru tau dan faham betapa sakitnya hati ketika dihianati sang kekasih.
terima kasih telah memberikanku luka dan membuang semua janjimu untukku. janji untuk setia hanya denganku, janji untuk selalu mencintaiku,
janjimu telah kau buang. semua janji manismu kau ingkari, dan memilih lelaki lain. ya sudahlah,, janjku untuk selalu mencintaimu juga akan aku buang. katamu karena aku selalu tidak ada saat kau membutuhkanku, saat kau kesepian, katamu aku tidak ada, katamu karena jarak yang terlalu jauh, kau tidak sanggup. dengan seribu alasan kamu tikam hatiku hingga teriris pedih.
kau berikan aku luka setelah aku memberikanmu cinta. mungkin kamu tidak pantas mendapat cintaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar