Selasa, 18 Maret 2014

SIKAP ROMANTIS DAN KASIH SAYANG RASULULLAH PADA ISTRINYA





Apa yang saya tulis ini adalah isi dari ceramah dan nasihat Syekh Synkity dalaam bentuk video yang kemudian saya terjemahkan, karena isinya sangat bagus, saya sendiri tidak pernah bosan mengulang - ulang mendengarkan nasihat beliau. inilah isi ceramah beliau yang saya terjemahkan dari bahasa arab.

Banyak berdoa sebelum menikah merupakan sebab terbesar dalam mendapatkan kebahagiaan dan jodoh solehah. Tidak ada kebahagian kecuali kecuali kebahagiaan yang Allah berikan pada hambaNya. Maka lisanya selalu basah karena berdoa. Sebelum mengemban amanah dan tanggung jawab besar setelah menikah nanti, dia meminta pada Allah agar diberikan istri yang solehah, dan memberikan kebaikan dan rahmat pada rumah tangga yang akan ia bangun nanti.

Kemudian syekh memberikan contoh pada kehidupan Nabi Zakaria yang telah Allah anugerahkan seorang istri yang solehah, Allah berfirman,

” و أصلحنا له زوجه”
” dan kami memberikan kepada Zakaria istri yang solehah” al anbiya’: 90

Yang telah memberikan kepada Zakaria istri yang solehah Dialah Allah yang juga akan memebrikanmu jodoh yang solehah.

Kemudian hal ke 2 yang bisa mendatang kebahigaan rumah tangga adalah niat yang baik dan lurus menikah karena Allah swt, menikah bukan hanya karena ingin memenuhi hawa nafsu, tapi untuk menjaga diri dari perbuatan dosa yang hina dan menjauhkan diri dari ma’siyat. Dia menikah karena ingin bisa menundukan pandangan dan menjaga kemlauan.  Kalau niatnya bagus dan baik, maka Allah swt akan memberikan kepadanya barokah dalam rumah tangganya nanti.

Hal ke 3 yang menjadi penyebab bahagianya rumah tangga adalah, mempelajari dan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad saw.

Bagaimana Nabi saw membangun dan membina rumah tangga. Sungguh pada kehidupan rumah tangga Nabi saw terbanyak pelajaran dan suri tauladan yang baik bagi siapa yang ingin bahagia dan mendapatkan keberkahan. Bagaimana Beliau saw memperlakukan keluarganya dengan lemah lembut, penuh kasih sayang dan tetap romantis pada istri – istrinya.  Rasulullah saw bersikap sangat tawadhu’ pada keluarganya walaupun beliau seorang Nabi yang Agung.

Nabi Muhammad saw adalah sebaik – baik suami pada istri – istrinya. Sebaik – baik kepala keluarga. Beliau saw bersabda,

” خيركم خيركم لأهله و أنا خيركم لأهلي”
“sebaik – baik kalian adalah yang paling baik memperlakukan keluarga/istrinya, dan saya yang paling baik dalam memperlakukakan keluarga.”

Beliau mengatakan bahwa Belialah saw orang yang paling baik dalam memperlakukan keluarga. Nabi saw ketika masuk ke rumahnya menemui istrinya, Beliau saw tidak pernah masuk dalam keadaan cemberut, wajah Beliau saw selalu tersenyum pada istriNya, hatinya lapang sama sekali tidak menyimpan kebencian untuk Istri2nya.

Yang pertama kali Beliau saw lakukan adalah membersihkan giginya dengan siwak, agar istrinya tidak mencium bau yang tidak enak dari mulut Beliau saw yang mulia.  Ketika Nabi memasuki rumahnya Beliau saw masuk sebagi seorang lelaki yang paling baik, yang paling indah ahlaknya terhadap keluarga. Ketika memanggil Aisyah beliau memanggil istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang, beliau memanggil,

” wahai Aisyah,,” dengan panggilan yang indah dan jauh dari rasa sombong.

Ketika dihidangkan makanan, beliau saw tidak pernah menghina, tidak pernah mengatakan tidak enak, tidak pernah mencela makanan, kalau tidak suka beliau saw akan diam. Nabi saw tidak pernah mencela Istrinya apalagi menghina dan memerehkan peran seorang istri dalam rumah tanggaNya yang mulia. Kalau mendapatkan hal yang baik maka beliau mengucapkan alhamdulillah. Kalau Nabi saw mendapatkan kebaikan dari orang lain,  maka beliau akan membalasnya dengan yang lebih baik.

Karenanya Aisyah yang menjadi saksi bagaiman mulianya Nabi saw,

” ahlak Nabi saw adalah al Qur’an.”

Pernah suatu ketika Nabi pulang ke rumah dan bertanya pada Aisyah,

” apakah ada makanan?”

” tidak ada wahai Rasulullah.” jawab Aisyah.

Maka beliau berpuasa dan bersabar atas kekurangan makanan. Beliau tidak pernah mengeluh. Berbeda dengan orang jaman sekarang, ketika kekurangan makanan, maka hatinya mengeluh dan berburuk sangka pada Allah, memarahi keluarganya. Maka Allah memberikan kepadanya keburukan karena berburuk sangka atas keadaan, dan su’ujonnya pada Allah karena rejeki yang sedikit.

ketika Aisyah menghidangkan makanan kepada beliau saw, beliau tidak pernah makan duluan, pertama kali beliau memberikan bagian makanan kepada Istrinya ketika Aisyah sudah makan duluan barulah beliau makan. Subhanallah seorang Nabi yang agung dan mulia, mempersilahkan istrinya untuk makan pertama kali sebelum Beliau makan! beliau saw menyuruh Aisyah untuk minum dan makan terlebih dahulu sebelum diri beliau yang agung!
 Padahal Nabi adalah mahluk Allah yang paling Allah cintai, beliau saw kekasih Allah. Padahal Aisyah menyiapkan makanan untukNya, tapi Rasulullah karena keagungan ahlaknya, tidak pernah makan terlebih dahulu sebelum istrinya makan. Inilah teladan dari belau saw yang harus ditiru setiap ummatnya.

Beliau saw selalu mengatakan,

” syukron wa jazaakillah khoiran” pada istrinya atas setiap kebaikan yang dilakukan untuk beliau saw.

Di antara hal yang bisa menghalangi seorang suami memperlakukan istrinya dengan baik adalah sikap bahwa suami adalah seorang pemimpin yang harus dihormati istri, harus ditaati, memang lelaki adalah pemimpin bagi wanita, tapi seharusnya melihat contoh baik dari Nabi, bagaimana rendah hatinya ketika bersama istri, sikap rendah hati dan kelembutan beliau membuatnya mampu memperlakukan istri2nya dengan baik dan penuh kasih sayang.
wallahu’alam bishowab.
semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar