Kau berdiam diri seorang diri di dalam kamar yang gelap
meratapi nasibmu. Sungguh gelap kamarmu. Tak ada cahaya di dalamnya. Segala
rasa tumpah ruah di sana. Tak tahu apa yang harus kamu lakukan. Sekarang kau
baru tau bagaimana rasanya cinta yang terbuang.
Kau bilang dirimu sebagi pecinta sejati, sekarang makanlah
cinta sejati itu yang berakhir menyekitimu. Itu cinta sejati? Bohong semuanya.
Cintailah seorang seadanya agar luka yang nanti kau dapatkan
juga seadannya tidak sejadi – jadinya yang membuatmu kehilangan semangat untuk
hidup.
Seadanya saja, jangan berlebihan, karena cinta sejati itu
hanya untuk Allah, Tuhanmu yang memberimu segala macam kebaikan yang tak
terhitung banyaknya.
Kau berikan cintamu hanua untuk Tuhan. Mencintai Tuhan
membuatmu bahagia. Sedang mencintai mahluknya hanya memberimu luka.
Apa kata – kataku ini salah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar