Sabtu, 22 Maret 2014

cinta yang enggan tumbuh

Masih tentang wanita dan pernikahan. Kawan, orang yang berwajah kumal, kusut dekil tak terurus. berangkat kuliyah dengan kemeja yang tidak disetrika. Sandal sudah tua banyak tembelan, bukan karena masalah duit, tapi tidak ada keinginan untuk membeli yang baru.

Baju jarang diganti, tiga hari berturut - turut berangkat kuliyah dengan baju yang sama. Buat apa juga beli baju baru lebih baik beli buku. Kumis tak terawat, tumbuhnya jarang - jarang seperti padi yang baru ditanam oleh petani. Tidak akan dicukur kecuali setelah diejek teman sekelas.



 Bisa dibayangkan bagaimana kondisi kamarnya seperti kapal pecah, banyak buku – buku habis dibaca berserakan, kabel charge hp melintang sana kemari. Di lemari tidak satupun ada parfum untuk membuat badanya segar, hanya ada deodorant untuk mengurangi bau keringat badan. Malas dan apatis.

Mengurus diri sendiri enggan, tidak mandi kecuali kalau badan sudah sampai pada tingkat gerah barulah ia menyiram badanya dengan air. Berangkat kuliyah semangat tapi kalau sudah ada di dalam kelas, sibuk sendiri menghayal kesana kemari, akibatnya kalau ditanya dosen  wajah manyun – manyun garuk – garuk kepala, bingung harus apa.

Badan jarang diberi parfum, pewangi satu – satunya sabun mandi dan deodorant, rambut asal – asalan dengan minyaknya yang murah, kalau habis disesali dan mengeluh harus membeli minyak rambut yang baru lagi.

Orang macam ini tidak memiliki daya tarik, bahkan dia tidak tertarik dengan dirinya sendiri. Akibatnya suka menyendiri hanya berteman buku yang ia baca sesekali sambil tertawa. Menyedihkan bukan bagaimana hidup orang seperti ini.

Tidak ingin terlihat menarik di depan orang lain. Untuk orang semacam ini satu hal yang sangat dia butuhkan, agar hidupnya berubah. Dia membutuhkan cinta. tapi kawan, masalahnya pada keinginan dia untuk mencari cinta. Masih enggan, apa dia punya masa lalu yang buruk. Mungkin.

Ketika melihat perempuan manis, dia hanya kagum tidak terlintas dipikiranya untuk mendekati apalagi melamar. Hanya meniyimpan rasa kagum, hanya memendam rasa tanpa pernah ia perjuangkan. Mentalnya masih sangat lemah.

TAPI,,,,

Kalau dia menemukan orang yang tepat, dan si gadis pun membalas cintanya, dia akan memegang cintanya itu dengan erat. Untuk wanita lain, selamat tinggal. Hidupnya berubah seketika, cuci bajupun rajin, rambut sering dicukur, bahkan masih pendek ia bawa ke tempat cukur.

Sering mencium bau bajunya kalau ada bau yang tidak sedap langsung diganti. Wajahnya berubah menjadi ganteng, senyum mengembang tanpa bosan. Ketika tidurpun dia akan tetap tersenyum. Hebat bukan cinta itu. Mampu merubah orang yang kumal, dekil tak terurus menjadi lelaki gentel dengan pakaian bersih. Kalau mencintai seorang perempuan tidak setengah – tengah, segala rasa ia tumpahkan untuk kekasihnya. Tipikal setia sampai mati, sampai si gadis berhianat barulah mungkin akan berhenti mencintai. Kalau hal itu tidak datang, cintanya untuk sang kekasih membumbung tinggi sekali. Benar – benar setia hanya untuk satu cinta.
wanita lain tidak berarti baginya. Walaupun cantik, tidak akan mempengaruhi rasanya untuk kekasih. 

Baginya cinta bukan soal cantik, tapi soal hati dan rasa yang sudah sesuai dan nyaman di hati. Karena begitu nyamannya lahir sisi posesif dalam dirinya.

TAPI,,,

Ketika hatinya tersakiti dan kekasih merasa bosan apalagi hianat, ini awal musibah untuknya. Butuh waktu yang lama agar bisa kembali menemukan cinta baru yang sesuai untuknya. Tidak mudah menaruh rasa dan cinta untuk orang lain.

Kumal, dekil, tak teruruspun kembali menyapa hidupnya. Dan kapal pecah di kamar menjadi pemandangan hari – harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar