Minggu, 30 Maret 2014

TANPA BUKU HIDUP TERASA HAMBAR

Saat - saat paling bersemangat dalam hidup bagi saya adalah ketika mata sibuk membaca buku. Sebaliknya ketika jauh dari buku, hidup jatuh bangun kadang kalah kadang menang melawan kegetiran hidup. Buku - buku mampu membuat saya dekat dengan Tuhan.

Ketika jauh dari buku hiduppun menjadi hambar. Membaca buku mampu membuat mata terbuka melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat kecuali oleh pembaca. Menyingkap rahasia dan hikmah yang tersembunyi. Pembaca mampu membuka jendela hikmah.

Saat - saat hati paling hidup adalah ketika hati sibuk berpikir dan berjikir. Seperti hari ini, tangan saya sama sekali tidak menyentuh buku, otak serasa linglung, pikiran menjadi kosong membuat sedih, duka, gelisah mudah masuk menyelinap ke dalam hati.

Seperti saat ini, membuat otak kehilangan ide untuk menuliskan sesuatu. Dengan buku, biasanya pada sepuluh menit pertama membaca pikiran mendapat ispirasi untuk menulis apa saja. Otak ini menyala ketika buku di tangan. Ide - idepun mengalir dan tangan sibuk mengetik sesuatu takut ide hilang dan hangus dalam waktu.

Maka buku menjadi semacam bahan bakar yang menggerakan otak. Tanpanya, seperti judul unek - unek ini,,,

Rabu, 26 Maret 2014

RUANG GELAP DAN KOSONG


Kau berdiam diri seorang diri di dalam kamar yang gelap meratapi nasibmu. Sungguh gelap kamarmu. Tak ada cahaya di dalamnya. Segala rasa tumpah ruah di sana. Tak tahu apa yang harus kamu lakukan. Sekarang kau baru tau bagaimana rasanya cinta yang terbuang.

Kau bilang dirimu sebagi pecinta sejati, sekarang makanlah cinta sejati itu yang berakhir menyekitimu. Itu cinta sejati? Bohong semuanya.

Cintailah seorang seadanya agar luka yang nanti kau dapatkan juga seadannya tidak sejadi – jadinya yang membuatmu kehilangan semangat untuk hidup.

Seadanya saja, jangan berlebihan, karena cinta sejati itu hanya untuk Allah, Tuhanmu yang memberimu segala macam kebaikan yang tak terhitung banyaknya.

Kau berikan cintamu hanua untuk Tuhan. Mencintai Tuhan membuatmu bahagia. Sedang mencintai mahluknya hanya memberimu luka.


Apa kata – kataku ini salah?

Senin, 24 Maret 2014

MENUNGGU SUBUH

Mataku berat seakan hendak keluar dari kelopaknya yang nyaman, menahan rasa kantuk menunggu subuh menjelang. Kalau aku tidur saat ini juga, di tengah malam mendekati fajar, jam empat waktu jakarta. Aku tidak yakin mampu bangun jam lima untuk solat. Kuputuskan untuk menahan rasa kantuk, agar subuhku tidak berubah menjadi subha, subuh dan duha.

Beberapa kali ke kamar mandi, mencuci wajah, mata sedikiti kabur karena tulisan di sini nampak kecil, malangnya kaca mataku rusak, belum bisa membeli yang baru. Kopi hitam  enggan membantuku, sudah menjadi pikiranku kalau kopi sedikitpun tidak bisa mempengaruhiku, seperti dia mampu membuat penikmatnya melek bin sadar bin tidak 'ngantuk - ngantuk', itu tidak berlaku bagiku.

Saat ini aku sedang libur tengah semester selama seminggu, aku pakai hari - hari ini untuk menulis bahst/skripsi akhirku di semester akhir. Ini skripsi ke tigaku, bukan karena aku gagal kawan, tapi di kampusku menyusun skripis itu tidak sekali ketika semester akhir, tapi sebanyak tiga kali, pada semester 4, kemudian 6 dan terakhir pada semsester delapan ini.

Lumayan lelahkan,

Dua skripsi yang sudah aku tulis semuanya menggunakan tulis tangan. Yang terakhir ini pun dengan tulis tangan sebanyak 40 lebar. Bulan april nanti harus segera dikumpul, tapi sayangnya, aku masih belum menyentuhnya sama sekali. Masih malas.

Alhamdulillah,, Masjid di dekat kosku sudah 'melek' kaset pengajian sudah disetel, syetan terus menggodakau kawan, bisiknya secara halus padaku,

" tidurlah sebentar saja, kan belum ajan. Nanti kalau sudah ajan kamu bangun ambil wudhu' ke kamar mandi. Ayo tidur bentar aja." dengan yakin syetan menggodaku, menyruhku tidur.

kemaren aku mengikuti kata syetan itu, apa jadinya kawan, subuhku telat, la'natullah syetan itu yang telah menjerumsukanku.

Kali ini tidak, semoga Allah memberikanku taufiknya.

Allah mataku semakin berat. Akhirnya aku tidur sambil duduk bersandar di tembok kamarku, menunggu subuh.

KENALKAN NAMAKU,,,

Kawan ketika kau baca nama ini, bacalah dengan bismillah terlebih dahulu. Tidak ada olok - olok atas nama, nama tidaklah penting, yang penting itu hatinya, juga isi yang ada di dalamnya, ketika kau suka membaca blogku ini, itu adalah sebuah kebahagian bagiku, karena kau mau menengok blog ku yang tidak belog ini.

kawan, apa kau tau apa arti belog itu?

Biarkan aku menjelaskanya, belog itu bahasa Bali, yang artinya bodoh, tadi aku mengatakan kalau blog ku ini tidak belog, kau sudah fahamlah apa maksudnya. Semacam sikap narsis dari penulis yang agak belog ini, kali ini aku ingin rendah hati dengan bilang pemilik blog yang belog.

Eh,, bukankah kau juga belog kawan? coba kau tengok firman Allah ini,

" وكان الإنسان ظلوما جهولا"

" dan sesungghunya, manusia itu mahluk yang teramat bodoh dan banyak jdolim,"
jadi kita ini juga belog. Aku lupa di surat apa ya ayat ini? kalau kawan tau, koreksi ya.

Itulah manusia belog, termasuk pemilik blog ini, teramat belog.

oh iya,, sesuai judul tulisanku ini, kawan, perkenalkan inilah aku,,,

kau baca KLENAN ini jangan dibaca dengan 'e' seperti mengucapkan 'e' yang ada pada kata SEDAN,
tapi bacalah dengan 'e' seperti kau baca 'e' pada kata SEDAP. Jadi yang sedap ya.

Nama ini aku dapat sejak kecil, ketika masih bocah ingusan tinggal di kampung, di Bali. Kawan - kawan kecilku dulu memanggilku dengan si klenan. Jangan tanya kenapa mereka memanggilku klenan, tidak ada alasan yang penting.

Kebiasaan orang Bali di kampungku yang muslim, suka memberi nama - nama aneh bagi kawannya. Nama asliku berakhiran 'an', jadi ditambah 'kle' jadilah klenan, si klenan. Kalau TIANG, itu bahasa yang sangat halus dalam bahasa Bali, artinya aku.

Terima kasih sudah membaca ya, moga kau selalu bahagia kawan.
Salam senyum.

Minggu, 23 Maret 2014

Palestina kau berjuang seorang diri

Palestina, kau berjuang seorang diri menghadapi musuh  besarmu. Musuh yang Allah abadikan namanya di dalam al Qur'an, musuh besar yang namanya tertulis di dalam surat al baqoroh. Kini musuhmu berkumpul, mengambil tanahmu merampas kemuliaanmu.

Musuh besarmu itu membawa senjata lengkap, senjata paling canggih untuk membumi hanguskan tanahmu. Mereka bersatu padu memerangimu, merampas kiblat suci pertama kaum muslimin. Kiblat pertama itu sudah jatuh di tangan keturunan kera terkutuk.

Palestina, seorang diri kau berjuang mempertahankan kehormatan Islam, saat saudaramu yang lain enggan dan takut membantumu. Dengan wajahmu yang keras, penuh pendirian, dan batu - batu yang kau bawa, begitu gagah kau melempari musuh - musuhmu tanpa kenal rasa takut. seorang diri mempertahankan kehormatan dan kemuliaan agamamu.

Mempertahankan kata jihad, dan jihad adalah jalanmu. saat orang lain enggan berjalan dengan jihad. kau tetap bertahan berjihad. Dan memberikan serangan balik pada musuhmu.

Bertahun - tahun kau dibombardir dengan segala macam bom dan senjata, tapi kau menolak untuk mundur apalagi lari.

Palestina, semoga Allah menguatkan kesabaranmu, meneguhkan kata jihadmu, memberikanmu kemenangan.

Palestina, kau pahlawan Islam abad modern ini, kau teruskan panji perjuangan Solahudin al Ayubi, menjaga kemuliaan Islam. Kau berusaha mengkuti pendahulumu itu, si Solahudin yang bersuku kurdi.

Palestina, aku ucapkan selamat atas kegigihanmu, tak usah kau ragu, bahwa para malaikat telah mencatat kepahlawananmu dalam serial kepahlawanan Islam di setiap zaman dan perjuangan.

Berbanggalah atas peranmu menjadi pahlawan Islam, seperti dulu Saifudin qutz mengambil peran sebagai pahlawan yang menyelamtkan ummat dari serangan mongol. Saefudin qutz itu saudara dan pahlawan yang berhasil memukul mundur tentara mongol di ain jalut.

Bertahun - tahun kau berjuang seorang diri melawan keganasan musuhmu, jangan pernah berkecil hati karena kemenangan tak kunjung datang. Kemenanganmu hanya Allah tunda, Allah ingin memperlihatkan pada dunia, bahwa hambaNya, si Palsetina tetap teguh tak kenal menyerah melawan musuh Islam.

Agar hamba Allah yang lain tahu, bahwa engkau Palestina, harus diselamatkan, bahwa kau harus menjadi teladan abad medern ini, teladan dalam kepahlawan.

Setiap masa memiliki pahlawan, dan pahlawan kami sekarang adalah kau wahai Palestina.


cinta sejati kau buang

Kau menangis ketika aku datang menghampirimu. Keadaanmu begitu kacau, air mata mengalir tapi kau sembunyikan dari keluargamu. Kau berlagak sok kuat dan tangguh, padahal hatimu rapuh. aku datang ingin menghapus luka yang kau derita saat itu,

" kamu kenapa?
" aku tidak ingin hidup lagi."
"kenapa?" aku melihat matamu begitu suram.
" tidak ada yang mencintaiku. tidak ada yang mempedulikanku." katamu putus asa.
" bukankan ada keluarga dan ummi yang mencintaimu?"
" tidak keluargaku tidak peduli denganku."
" setiap ibu pasti sangat mencintai anak gadisnya." aku meyakinkanmu
" ibu tidak peduli denganku!"
" tidak peduli gimana?"
" dia yang membuatku sedih, ummi tidak merestui hubungaku dengan orang yang aku cintai, padahal dia mau menikahiku. tapi semua gagal karena karena keluargaku yang tidak merestui, hanya karena dia orang madura. aku tidak ingin hidup aku ingin mati saja." suaramu parau,  serak karena lelah menangis.

Sejujurnya ketika itu aku senang mendengarnya, karena kesempatanku untuk mendapatkan cintamu terbuka lebar. Tapi melihat kesedihan hatimu yang coba aku fahami, membuatku berempati denganmu, kini aku malah berharap cowok madura itu berusaha mendapat restu orang tuamu, dan mau bertahan menjaga hubungan denganmu.

Untuk saat itu, aku merasa ingin menghilangkan kesedihan hatimu. berusaha mengobati lukamu. di sisi lain, aku berharap kamu membuang cinta untuk si madura, karena toh dia sudah putus asa karena tidak mendapat restu ibumu. jujur ada perasaan senang ketika itu

" kamu nggak boleh ngomong begitu, keluargamu sayang denganmu. mereka mencintaimu." aku membujuk menenangkanmu.
" kalau mereka sayang denganku seharusnya mereka merestuiku dengan dia."
" aku ngerti gimana sedihnya hatimu."
" nggak, kamu nggak ngerti sama sekali."
" sudahlah lupakan dia, untuk apa memikirkan seorang yang sudah meninggalkanmu. percuma apalagi dia mau menikah dengan perempuan lain." aku berharap
" tiga tahun aku menjalin hubungan denganya. kini dia pergi semudah itu, kenapa dia tidak berusaha untuk mendapat restu orang tuaku. kenapa secepat itu hatinya berubah." serak suaramu karena tangis.
" aku mencintaimu, aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu." kataku dengan tulus.
" dulu dia juga berkata seperti itu, tapi akhirnya tetap meninggalkanku."
" jangan samakan aku dengan dia."
" semua lelaki sama saja. penghianat." ada emosi besar dari nada suaramu.
" aku berjanji akan selalu mencintaimu. tidak akan pernah menyakitimu. sungguh."

harapku besar agar kamu mau mencintaiku. walaupun aku merasa kata - kata yang keluar dari mulutku seakan omong kosong, membuat janji yang susah untuk ditepati. siapa yang mampu untuk tidak pernah menyakiti kekasihnya?? tidak ada. tapi janji itu yang keluar dari hatiku, karena melihat betapa hancur dan sakitnya kamu karena ditinggalkan.

 Itu adalah janjiku saat itu untukum ketika aku benar - benar mencintaimu dengan tulus dan besar.
setelah lukamu mulai sembuh sedikit demi sedikit, kamupun menerima cintaku.

Aku sangat bahagia karena mendapatkan cintamu. cintaku terbalas. mulai saat itu yang ada dipikiranku hanya kamu seorang. setiap sudut dalam hidupku hanya ada wajahmu. hanya ada cinta yang teramat besar, sangat tulus menyayangimu.

Kamupun mulai bisa mencintaiku, mulai bisa menata hati yang sempat hancur karena orang madura itu. Kamu hanyut dalam cintaku. Kamu juga bisa merasakan isi hatiku. melihat kesungguhanku. setelah itu seakan dunia milik kita berdua. tidak ada orang lain dihatiku. hanya ada cinta untukmu.

setelah beberapa tahun,,,,

kini kau pergi meninggalkanku, aku tetap memegang janji - janjiku untuk selalu mencintaimu dan menyayangimu. tapi semua janji yang kamu buat untukku telah kamu lupakan. kini kau pergi berpaling dariku. meninggalkan luka untuku dengan luka yang sama ketika kamu ditinggalkan madura. kau beri aku luka yang dulu pernah aku sembuhkan dari hatimu.

munkgin kini aku baru tau dan faham betapa sakitnya hati ketika dihianati sang kekasih.
terima kasih telah memberikanku luka dan membuang semua janjimu untukku. janji untuk setia hanya denganku, janji untuk selalu mencintaiku,

janjimu telah kau buang. semua janji manismu kau ingkari, dan memilih lelaki lain. ya sudahlah,, janjku untuk selalu mencintaimu juga akan aku buang. katamu karena aku selalu tidak ada saat kau membutuhkanku, saat kau kesepian, katamu aku tidak ada, katamu karena jarak yang terlalu jauh, kau tidak sanggup. dengan seribu alasan kamu tikam hatiku hingga teriris pedih.

kau berikan aku luka setelah aku memberikanmu cinta. mungkin kamu tidak pantas mendapat cintaku.

kamu sering hadir dalam mimpiku

Aku tidak suka kalau kamu terus - menerus muncul dalam mimpiku. Walaupun rasaku sudah hampir hilang untukmu, tapi mimpi - mimpi itu mempengaruhi hatiku yang sudah bisa kuobati. Ketika mengingatmu, hanya sekedar ingatan tanpa rasa, tanpa cinta seperti saat aku mencintaimu dan sedih kau tinggalkan. wajahmu yang hadir hanya lintasan pikiran.

Selama berhari - hari kamu hadir dalam mimpiku, di mingguku ini. terakhir, aku bermimpi, mencarimu di kampus, aku berdiri menunggumu di tangga masuk, seorang diri. Kemudia dari kejauhan aku melihatmu, aku menghampirimu dan menyatakan bahwa aku merindukanmu,

" bagaimana hubungan ini? aku bertanya padamu yang memakai baju merah muda.
" kita tidak ada hubungan spesial, saat ini kita hanya teman." katamu dengan wajah dingin.

Mendengar jawabanmu, hatiku pilu dalam mimpiku itu. Hatiku sesak, kamu berkata semudah itu, membuang semua janji - janji yang pernah kamu buat untukku.

Dalam mimpi itu kemudian kamu berkata, dengan wajah dingin tanpa rasa,

" hari ini aku mau kumpul ma kawan - kawan," kemudian kamu menyebutkan nama - nama, nuning, novi.

Aku hanya diam mendengarmu, kemana perginya hatimu yang dulu pernah kamu berikan untukku. Dadaku masih sesak, sedih.

Semakin lama sesak dadaku bertambah dalam mimpi itu, aku susah bernapas, ada kesedihan di hati. Sesak rasanya ingin keluar dari rasa sesak itu, kemudia aku terbangun dari tidur, ternyata posisiku tidurku yang membuat dadaku sesak. aku duduk mengingat mimpi yang baru saja kudapat.

kini dalam keadaan sadar antara nyata dan tidak, sejujurnya dadaku sesak bukan hanya karena posisi tidurku, karena rindu denganmu dan kepergianmu. Luka masih ada, walaupun kecil. Karena waktu yang membantu mengobati hatiku.

sepasang burung di atas atap sekolah.

Aku duduk di kamar, melihat lewat jendela sepasang burung di atas genteng. Sang jantan berusaha mencuri hati betina dengan nyanyian dan anggukan kepala. Aku intip dari kamar kecil si jantan tampak tidak menyerah atas kekerasan hati betina, dia cuek tidak peduli.

Di atas genteng atap sekolah, hilir mudik sang jantan tanpa lelah berusaha mendapatkan betina di depan matanya. Ah,, si jantan membuatku cemburu dan iri, seandainya pendirianku sekuat jantan itu, mungkin aku bisa menaklukan sang gadis yang aku idamkan. Seandainya mentalku sepongah burung tekukur itu, mungkin aku tidak perlu bersedih ketika patah hati. Malah aku bernyanyi dan tertawa, terbang di atas langit.

Si betina masih acuh dengan aksi jantan tekukur itu, dari jauh aku tidak bisa mendengar nyanyian gombalnya, tapi pikirku liar, si jantan mungkin hanya ingin menikmati kecantikan betina itu, atau dia hanya burung kesepian tanpa kekasih.

Sesekali si jantan tekukur itu terbang di atas betina yang belum bisa dia taklukan. " tidakah kau lihat, bagaimana gagahnya aku ini," mungkin itu kata si jantan.

" aku tidak membutuhkan kegagahanmu."
" apa yang kamu inginkan?" jawab si jantan penasaran.
" kepastian dan kesetiaan." jawab betina dingin.
" bukankah itu ada dalam diriku." gombal si jantan dengan kepakan sayap yang gagah.
" kalau begitu tunjukanlah."

Kini sepasang burung itu hanya diam, tidak berkata apa - apa. Si jantan tekukur mencoba melihat mata burung cantik yang ada di depanya. Matanya sayu, ada luka di sana. Sang jantan akhirnya faham. Dia telah banyak mendapat luka dari burung - burung yang lain.

Kemudian dengan nyanyian yang indah dan yakin,

" aku bisa membahagiakanmu."

dari jendela ini aku lihat, mereka terbang, setelah si jantan mencumbunya.

Sabtu, 22 Maret 2014

ada yang mengharamkan buku fiksi



Sampai kapan hanya menjadi penikmat buku yang setia, di umurku yang sudah mencapai 27 masih saja rela menjadi penonton dan pembeli. Jari – jariku gatal ingin menulis sesuatu, merangkai cerita yang bisa dibaca oleh orang lain.

Melihat dan membolak balikan halamana buku yang kubuka, isinya hamper sama, dengan tema yang paling keren, tentang cinta. Aku berkesimpulan semua buku yang telah ditulis di rak – rak itu lahir karena cinta. Bahkan buku yang isinya sangat anti dengan ‘lebay’ juga ada karena cinta.

Dari dulu berpikir aku juga bisa menulis buku. Tapi rasa malas sangat susah dilawan. Penyakit ini seperti tembok tebal yang sangat susah aku jebol.

Ada begitu banyak ide yang melintas dalam pikiran untuk kujadikan tema dan bahan cerita menulis buku. Kalau membuka kembali buku – buku harianku, di dalamnya ada banyak synopsis cerita yang pernah kutulis tapi tidak pernah aku lanjutkan, sinopsi – synopsis cerita hanya menjadi pemenuh halaman buku diariku, hanya menjadi prolog yang tidak punya cerita da nisi karena enggan dan malas untuk menulis secara lengkap.

Semangat pada awalnya besar, menggebu – gebu untuk menulis novel, tapi kemudian berubah menjadi ragu karena mendengar salah satu ustadku di kampus, beliau menjelaskan tidak boleh berdakwah dengan menghadirkan cerita – cerita fiktif, karena alasan itu berdakwah lewat buku – buku fiksi juga menjadi haram. Karena mendakwahkan sesuatu yang subtansinya hayalan.

Pertama kali mendengar penjelasan itu aku kaget, ada semacam pertarungan batin. Aku masih belum bisa menerima pendapat itu. Karena melihat banyak orang berubah menjadi baik karena terinsfirasi oleh novel ‘Islami’ yang dibaca.

Ada pembaca yang mau meninggalkan narkoba gara – gara membaca buku fiksi. Ini salah satu argumenku yang aku jadikan sandaran tentang buku fiksi untuk dijadikan media dakwah. Argumen yang lain adalah bahwa Allah swt mengutus setiap Nabi dan Rasul dengan bahasa kaumnya.

Ini adalah abad modern, salah satu bahasa di era ini adalah internet, yang bisa dijadikan media untuk menyebarkan kebaikan. Menulis buku – buku fiksi yang isinya baik dan sesuai dengan rambu – rambu Islam juga menjadi salah satu bahasa abad ini, di dalamnya berisi ajakan – ajakan untuk kembali pada Islam. Apakah itu tidak boleh. Kalau semua buku fiksi diharamkan, apa yang tersisa untuk kaum muslimin?

Tapi, dalil yang dipakai oleh mereka yang mengambil pendapat keharaman buku – buku fiksi juga kuat. Apakah argumen yang saya pakai sudah benar atau salah. Mereka berkata kenapa harus menulis cerita – cerita hayalan untuk untuk dijadikan media dakwah, bukankah kisah – kisah yang ada didalam al Qur’an banyak? Juga kisah – kisah para Nabi, kisah orang – orang soleh yang nyata kejadianya lebih utama untuk dijadikan bahan dakwah, dengan disebarkan? Daripada menulis kisah – kisah hayalan akal.

Sejak mendengar pendapat yang mengharamkan novel yang subtansinya adalah cerita hayalan. Membuat saya bimbang dan ragu untuk menulis, dan keragu – raguan itu sampai sekarang masih ada.  belum menemukan pendapat yang kuat yang bisa saya jadikan pegangan. Aku juga ragu dengan pengharaman buku – buku fiksi, karena melihat banyak manfaat yang diambil pembaca dari buku fiksi. Novel – novel Islami juga hiburan yang bermanfaat bagi kaum muslimin. Bisa dibayangkan kalau itu menjadi haram. Apa yang tersisa untuk kaum muslimin.

cinta yang enggan tumbuh

Masih tentang wanita dan pernikahan. Kawan, orang yang berwajah kumal, kusut dekil tak terurus. berangkat kuliyah dengan kemeja yang tidak disetrika. Sandal sudah tua banyak tembelan, bukan karena masalah duit, tapi tidak ada keinginan untuk membeli yang baru.

Baju jarang diganti, tiga hari berturut - turut berangkat kuliyah dengan baju yang sama. Buat apa juga beli baju baru lebih baik beli buku. Kumis tak terawat, tumbuhnya jarang - jarang seperti padi yang baru ditanam oleh petani. Tidak akan dicukur kecuali setelah diejek teman sekelas.



 Bisa dibayangkan bagaimana kondisi kamarnya seperti kapal pecah, banyak buku – buku habis dibaca berserakan, kabel charge hp melintang sana kemari. Di lemari tidak satupun ada parfum untuk membuat badanya segar, hanya ada deodorant untuk mengurangi bau keringat badan. Malas dan apatis.

Mengurus diri sendiri enggan, tidak mandi kecuali kalau badan sudah sampai pada tingkat gerah barulah ia menyiram badanya dengan air. Berangkat kuliyah semangat tapi kalau sudah ada di dalam kelas, sibuk sendiri menghayal kesana kemari, akibatnya kalau ditanya dosen  wajah manyun – manyun garuk – garuk kepala, bingung harus apa.

Badan jarang diberi parfum, pewangi satu – satunya sabun mandi dan deodorant, rambut asal – asalan dengan minyaknya yang murah, kalau habis disesali dan mengeluh harus membeli minyak rambut yang baru lagi.

Orang macam ini tidak memiliki daya tarik, bahkan dia tidak tertarik dengan dirinya sendiri. Akibatnya suka menyendiri hanya berteman buku yang ia baca sesekali sambil tertawa. Menyedihkan bukan bagaimana hidup orang seperti ini.

Tidak ingin terlihat menarik di depan orang lain. Untuk orang semacam ini satu hal yang sangat dia butuhkan, agar hidupnya berubah. Dia membutuhkan cinta. tapi kawan, masalahnya pada keinginan dia untuk mencari cinta. Masih enggan, apa dia punya masa lalu yang buruk. Mungkin.

Ketika melihat perempuan manis, dia hanya kagum tidak terlintas dipikiranya untuk mendekati apalagi melamar. Hanya meniyimpan rasa kagum, hanya memendam rasa tanpa pernah ia perjuangkan. Mentalnya masih sangat lemah.

TAPI,,,,

Kalau dia menemukan orang yang tepat, dan si gadis pun membalas cintanya, dia akan memegang cintanya itu dengan erat. Untuk wanita lain, selamat tinggal. Hidupnya berubah seketika, cuci bajupun rajin, rambut sering dicukur, bahkan masih pendek ia bawa ke tempat cukur.

Sering mencium bau bajunya kalau ada bau yang tidak sedap langsung diganti. Wajahnya berubah menjadi ganteng, senyum mengembang tanpa bosan. Ketika tidurpun dia akan tetap tersenyum. Hebat bukan cinta itu. Mampu merubah orang yang kumal, dekil tak terurus menjadi lelaki gentel dengan pakaian bersih. Kalau mencintai seorang perempuan tidak setengah – tengah, segala rasa ia tumpahkan untuk kekasihnya. Tipikal setia sampai mati, sampai si gadis berhianat barulah mungkin akan berhenti mencintai. Kalau hal itu tidak datang, cintanya untuk sang kekasih membumbung tinggi sekali. Benar – benar setia hanya untuk satu cinta.
wanita lain tidak berarti baginya. Walaupun cantik, tidak akan mempengaruhi rasanya untuk kekasih. 

Baginya cinta bukan soal cantik, tapi soal hati dan rasa yang sudah sesuai dan nyaman di hati. Karena begitu nyamannya lahir sisi posesif dalam dirinya.

TAPI,,,

Ketika hatinya tersakiti dan kekasih merasa bosan apalagi hianat, ini awal musibah untuknya. Butuh waktu yang lama agar bisa kembali menemukan cinta baru yang sesuai untuknya. Tidak mudah menaruh rasa dan cinta untuk orang lain.

Kumal, dekil, tak teruruspun kembali menyapa hidupnya. Dan kapal pecah di kamar menjadi pemandangan hari – harinya.

Jumat, 21 Maret 2014

TENTANG WANITA DAN PERNIKAHAN

Menjaga mood dan semangat untuk memasuki dunia baru ternyata penting.  semangat  yang hilang bagai badan tanpa ruh.  inilah yang aku rasakan saat ini. Kemana perginya semangatku untuk mencari pendamping hidup. Hilang entah kemana. Moodku saat ini seakan terperosok jatuh ke lubang yang dalam.

Ada salah satu teman berceloteh di kelas,
" nte itu ada niat nikah apa nggak sih?
Teman yang bertanya juga belum menikah, tapi pertanyaan dan celotehnya membuat aku instropeksi diri, jangan - jangan apa yang dia katakan benar. Aku juga merenung kenapa kawanku sampai berpikiran begitu.
 

Jangan salah sangka, mood itu mungkin sekarang sedang enggan menghampiriku bukan karena kegagalanku menjalin hubungan dengan masa lalu. Bukan karena itu.

Mood adalah mood, saat ini sedang loyo dan hilang semangat untuk mencari wanita pendamping. Mungkin aku memakai alasan yang klasik, kuliyah belum selesai nanti saja menikahnya. Untuk saat ini aku masih aman karena status kuliyah yang belum kelar, juga pekerjaan yang belum ada. Merasa aman di balik alasan - alasan klasik itu.

Aku baru mulai memahami pola pikir para bujang tua hingga usia layupun mereka belum menikah. Aku heran apa yang membuat mereka membujang hingga kulit keriput dan tidak lagi segar. Mungkin ada semacam trauma yang membuat mereka enggan mencari jodoh. Kawan, sekali lagi, aku sendiri belum menikah bukan karena trauma. Tidak. Hanya masalah mood. Jangan bertanya apa alasan moodku pergi, tapi dia hanya pergi sementara, nanti pada waktunya semangat itu akan kembali untuk mencari jodoh.

Ya sudah karena tidak ingin bertele - tele ngelantur tidak jelas, mungkin saya harus jujur pada diri sendiri, rasa percaya diri sedang hilang juga belum menemukan wanita yang tepat sperti yang ada dalam pikiranku. 

Aku lupa udah berapa buku yang dibaca tentang persiapan pernikahan, dari buku - buku fiqh, persiapan finansial, fisik serta jiwa, sampai buku - buku yang membahas masalah sex seperti sutra ungu, adabu zapap ( kitab  tentang malam pertama ) seni berginju ( desahan dan manfaatnya dalam hubungan intim ini  kitab klasik karangan imam suyuti ) sampai buku psikologis bagaimana membangun hubungan yang harmonis bersama istri. hmm.. jadikan kebanyakan teori tapi praktik kosong melompong.

kapan ya jadi mau nikah?

bertanya - tanya kemana perginya tulang rusukku?

Kamis, 20 Maret 2014

tiang klenan: titik dari kebahagiaanmu

tiang klenan: titik dari kebahagiaanmu: mungkin titik lebih tepat buatmu yang hanya pandai berjanji tapi tak pernah kau tepati barangkali koma sesuai untukmu ketika kata mengali...

tiang klenan: CINTA JIWA 2 DAN PERNIKAHAN.

tiang klenan: CINTA JIWA 2 DAN PERNIKAHAN.: Begitu manis cinta yang saya rasakan saat itu, sampai pada tingkat lupa dengan diri sendiri. Lupa bahwa suatu saat cinta juga akan me...

tiang klenan: galau, biasa saja.

tiang klenan: galau, biasa saja.: hmm,, galau itu biasa, coba kalian renungi hal ini. kalau hidup sendiri ( tanpa pacaran ) itu nyaman, menenangkan, bebas melakukan apapun...

tiang klenan: menikmati sejarah, seperti menikmati rambutan yang...

tiang klenan: menikmati sejarah, seperti menikmati rambutan yang...: membaca sejarah itu sangat menyenangkan, lebih manis dari rambutan sejarah itu akan terulang di masa - masa selanjutnya, sejarah hany...

tiang klenan: mendapatkan jodoh yang terbaik

tiang klenan: mendapatkan jodoh yang terbaik: Lelaki yang setia hanya untuk wanita yang setia, wanita yang setia hanya untuk lelaki yang setia Lelaki yang baik - baik hanya untuk wani...

tiang klenan: SIKAP ROMANTIS DAN KASIH SAYANG RASULULLAH PADA IS...

tiang klenan: SIKAP ROMANTIS DAN KASIH SAYANG RASULULLAH PADA IS...: Apa yang saya tulis ini adalah isi dari ceramah dan nasihat Syekh Synkity dalaam bentuk video yang kemudian saya terjemahkan, karena i...

tiang klenan: cinta jiwa 1

tiang klenan: cinta jiwa 1: Pernah ada rasa yang bernama cinta yang dijalani bersama seseorang. Rasa itu membumbung tinggi dengan harapan yang tak terbendung. Saat itu ...

dulu kau mahjatu qolby

datang dari arah yang tidak disangka, bulan itu
bertengger di pelupuk mataku mencoba menyapa, apa yang datang?
oh ternyata  mahabbah menghampiriku
aku merasa dhomirku ringan seperti ada bunga di sana
pertama kali dalam hidupku.
aya - ayat at toyibat lit toyibin pun sering aku baca
untuk mengukur diri seberapa baik aku untukmu

namun setelah matahari menampakan bagaimana bentuk asli hari kala itu
akupun berguman seakan mencabut ayat - ayat tadi
kini kuganti dengan al khobistaat lil khobitsiin
karena itu aku berpikir, mungkin aku tidak terlalu baik untuk mendapatkan mahabbah yang baik
dosa siapa itu?


cerita unik di book fair 2014



"Siapa yang cinta Nabi?"
salah serang pembica dan motivator bertanya ketika mengisi acara
' menegemen leadership dan sukses'
di panggung utama, seperti biasa sebelum masuk ke inti pembahasan,
memberikan sedikit kata2 penyemangat biar suasana tambah antusias, ditanya siapa yang cinta Nabi,
semua angkat angkat tangan termasuk saya.
 

Pembicaranya Ustad syafii antonio, penulis buku best seller
dan pakar perbankan Islam.

Testimoni yang ke dua dari beliau, memancing:
"siapa yang ingin hidupnya sukses?"
semua semangat angkat tangan termasuk saya.

Kemudian pertanyaan terakhir beliau:

"siapa yang sudah sukses??"

Mungkin diantara hadirin ada yang sudah sukses secara finansial dan karir. tapi tidak mau angkat tangan.
pasti ada seorang lelaki yang sudah sukses mendapatkan istri yang solehah dan cantik, tapi tidak mau angkat tangan, baginya mungkin belum sukses.
mungkin di antara penonton ada seorang mahasiswa yang sudah sukses menamatkan kuliyahnya dan lulus dengan nilai tinggi, tapi tidak angkat tangan,
atau seorang ibu rumah tangga yang sudah sukses merawat dan membesarkan anak2nya hingga pintar, tapi tidak angkkat tangan.
tidak ada yang angkat, siapa juga yang mau angkat tangan, kepedean.

Eiitt,,,, ternyata ada juga satu orang yang angkat tangan, yang lebih ajiib
yang angkat angkat tangan bukan orang dewasa, tapi BOCAH!
bocah yang masih duduk di sekolah dasar.
karena heran dan penasaran, oleh Ustad Syafii Antonia, bocah itu disuruh maju
ke panggung, kemudian beliau bertanya:

"dek apa kamu sudah sukses??"
" iya,, saya sudah sukses." jawab si bocah polos.
" karena adek sudah sukses, ( syafii antonio mengeluarkan dompet dari sakunya)
kamu boleh ambil dari dompet ini uang pecahan mana saja yang kamu suka!" katanya.
kemudian oleh beliau bocah itu dikasi uang kaget pecahan seratus ribu.

Saya dalam hati kagum dengan kepongahan sekaligus rasa percaya diri si bocah,
dia mungkin tidak tau apa arti kata sukses, tapi kepongahan dan keluguannya mengatakan ia telah sukses, bagi saya itu adalah sukses sejak dini,
mungkin si bocah punya definisi tersendiri dari sukses, yang ribet difahami oleh orang dewasa dan tidak pernah menemukan kesuksesan dan kepuasan diri.

Si bocah itu sudah sukses walaupun kecil toh dia sudah mendapatkan
tepuk tangan yang hangat dari para hadirin, dan dia membawa pulang seratus ribu.

AKU SUDAH BISA BISA BERDAMAI DENGAN PERASAANKU

Jangan datang kalau hanya untuk menyakiti.  Pada awalnya begitu susah melupakan seorang yang pernah dicintai. terlebih cinta pertama yang sangat besar. hanya luka yang kudapat karena penghianatan. Silet tajam mengiris hati, terasa pilu dan sakit.

Setelah berbulan - bulan Allah mengobati hati ini, dengan solat, membaca al Qur'an dan istigfar. Betapa selama ini telah lalai dan melupakan Allah. Cinta sejati seharusnya tertanam kuat untuk Allah semata, tapi hati yang lalai dan banyak dosa ini memilih mencintai seorang.

Aku bersukur kau pergi meninggalkanku walaupun luka berat yang kau tinggalkan untukku masih terasa sampai saat ini. Aku jadi teringat akan ucapan salah seorang dalam cerita,

" manusia itu mahluk yang paling licik"

Aku sepenuhnya tidak setuju ucapan itu, aku juga tidak mengatakan kau sebagai mahluk licik yang berhianat. tidak. bahkan kau seorang yang baik, banyak mengajariku kehidupan yang selama ini tidak pernah aku dapatkan.

Malam ini ada rasa lama yang menyapa hati, hapeku berdering ternya itu kau yang menghubungiku. Maaf, aku tidak ingin mendengar suaramu lagi, aku tidak ingin membuka luka lama yang sudah bisa aku obati. Hati ini masih labil, sedikit saja ada sesuatu yang berhubungan denganmu, itu membuatku teringat dengan cinta besar yang pernah kuberi untukmu, tapi kandas kau hianati. Kau beri aku titik bahkan koma yang membuatku tertidur sakit menahan derita cinta yang menyakiti.

Aku bersukur Allah menyadarkanku dari kelalaian panjang ini. Kini aku mulai bisa berbenah diri dan berdamai dengan masa lalu.

Berdamai bahwa tidak semua yang aku inginkan akan aku dapatkan, berdamai bahwa terkadang cinta yang aku beri untukmu juga bisa melukaiku. Aku juga sadar untuk melupakan cinta butuh waktu dan perjuangan di dalam hati.

Malam ini kau menyapaku, telpon darimu aku matikan. walaupun jujur kau masih sering hadir dalam mimpiku, dengan rasa yang lebih baik. Allah menyapaku dan memberiku kekuatan. Allah ingin agar aku mencintaiNya saja. Cinta untuk mahluknya hanya mendatangkan luka.

Pesanku untukmu, kalau ada seorang yang saat ini kau cintai,
cobalah bersikap setia, jika ikatan yang telah kau buat dengan seorang, peganglah ikatan itu dengan kuat. 

HARI INI AKU DIBANTAI PROFESOR




                                              
Saya berangkat kuliyah pagi ini dengan kemeja ungu paforit saya. Mata kuliyah yang pertama fiqh, dengan kitab bidayatul mujtahid.

Sebelum datang ke kelas kami dituntut untuk membaca kitab itu terlebih dahulu, mata kuliyah fiqh perbandingan majhab ini pelajaran yang berat, bahasa yang dipakai oleh sang maestro bidayatul mujtahid juga susah dipahami. Profesor yang mengajari kamipun mengakui, butuh waktu bertahun - tahun agar paham apa maksud dan bagaimana Ibnu Rusyd menulis kitab itu.

Profesor fiqh yang mengajar kami selama bertahun - tahun di LIPIA, di semester akhir ini memakai gaya mengajar yang berbeda, kalau semester - semester awal, beliau hanya calm down saja, santai tapi tetap mengasyikan. kalau ada yang dilihat tidur,  beliau hanya akan menegur sambil tersenyum,
نحن نأكل رمبوة و أنت تنام أي عقل هذا
" kita sedang memakan buah rambutan yang manis, dan kamu tidur!!"

Bagi beliau mempelajari kitab bidayatul mujtahid itu sangat nikmat dan manis, seperti memakan buah rambutaى. Ustad heran kalau ada yang tertidur ketika belajar dan menikmati rambutan. Itu sindiran halus kalau tidur di kelas itu tidak punya otak. Beliau juga mengajar dengan metode muhadhoroh, hanya membaca kitab kemudian menjelaskan, disediakan sedikit waktu kalau ada yang ingin bertanya. Itu dulu, Setiap mahasiswa merasa aman dengan cara beliau mengajar. tanpa ada yang khawatir akan dipermalukan.

Tapi kini,,,,,,

Di semester akhir, beliau tiba - tiba berubah menjadi 'killer'. 180 derajat berubah. Setiap mahasiswa harus siap ditanya apa maksud perkataan Ibnu Rusyd. Tidak ada ruang dan tempat bagi pemalas di semester akhir.

Teman – teman yang lebih dulu ditunjuk untuk maju menjelaskan atau hanya sekedar menjawab pertanyaan beliau menjadi korban ‘pembantaian’. Mati kutu, malu, diam seribu bahasa tidak mampu berkata – berkata untuk mejawab dan menjelaskan isi kitab. Sekali lagi kawan, kitab itu memang susah. Untuk teman yang sperti itu, Ustad kami yang dari Mesir berkata,

“ qowwi nafsaka, wa hassin mustawaaka, liannaka dho’iif”

Perbaiki dirimu, dan tingkatkan kemampuanmu, karena pemahamanmu sangat lemah. Luar biasa bukan bagaimana malunya kita di depan kelas yang disaksikan akhwat.

Ada lagi teman yang tidur, ketika ditunjuk ke depan dia hanya tersenyum tidak mampu menjawab. Sudah pasti suara tawa dari teman – teman dibelakang sangat keras, karena mendapat kata nasihat yang pedas dari Ustad dengan kata beliau,

“ ya jahuul”

Wahai orang bodoh! Kamipun tertawa mendengarnya. Tawa kami itu bukan tawa penghinaan untuk teman yang tidak bisa menjawab, kami  sadar, pertanyaan dari Ustad sangat susah. Karena professor menanyakan sesuatu yang seharusnya beliau sendiri yang menjelaskan maksud perkataan Ibnu Rusyd.

Di lain waktu beliau berkata pada teman yang mati kutu ketika ditunjuk,

“ ya agbiya’.” Wahai orang – orang ideot.

“ ya majnuun” kamu gila!. Diiringi dengan canda dan tawa beliau. Tawa kami di belakang lebih keras.

Nah,, tiba giliranku pagi ini, telinga kaget, jantung dag dig dug berdetak keras, hari pembantaianku datang juga menghampiri, aduhh,,, kataku dalam hati.

“ ayna toolib,, abdul manan al siyah abdul mu’in. “

Teman – teman tertawa mendengar nama saya dipanggil, tawa mereka akan lebih keras lagi setelah nanti saya di depan dengan mike.

Saya angkat tangan, “ hadir ya ustad”

“ ta’al ya abdal manan, laa narooka munju qodiimin jamaan, anta tahktafii fil waroo’.”

Maju, kedepan saya baru kali ini melihatmu, kamu nyaman bersembunyi duduk di belakang. Ada teman yang berceloteh ketika saya maju. ‘ tolib jadi’ mahasiswa baru,

“hahaha… “ tawa mereka.

“ kamu jelaskan apa maksud kata Ibnu Rusyd’ beliau kemudian membacakan isinya, mata saya sibuk mencari paragraph yang dibaca, dalam hati saya berkata,” saya tau bagaimana akhir cerita ini”

Saya diam, mati kutu, diam tidak mampu berkata, bingung tidak bisa menjawab. Hanya diam, sekali lagi diam mati kutu. Duhh,,, sangat memalukan.

“ takallam wa laa tkhof,” ayo bicara jangan takut,

Saya masih diam tidak mampu mengeluarkan satu katapun, tangan sedikit gemetar. Seakan setiap orang di bumi siap – siap memberikan serang mematikan pada saya.

“ limaaja taskut, anta tudoyi’ul wakt” kenapa kamu diam, kamu menyia – nyiakan waktu saya.” Kata professor keras.

Saya masih diam tidak mengeluarkan satu katapun.

“ nahnu nantajiruka hatta tatakallam” kami akan menunggu kamu sampai kamu bisa menjawab dan bicara. Kata Ustad, bahkan saya tidak mampu memandang wajahnya.

Kemdian beliau mengeluarkan guyonan hasnya, dengan bahasa Indonesia yang dia pelajari, Ustad dari al Azhar itu berkata,

“ mas kamu sedang pacaran???” kamu tidak punya otak?”

“ hahahahahah…. “ tawa di belakang begitu keras, mereka bahagia melihat penderitaan saya.

Beliau menjatuhkan bom atom yang meluluhlantakan pertahanan saya. Hancur, gelak tawa teman – teman menggelegar keras.

Saya berharap bel berbunyi agar selamat dari pembantaian ini. Sukurlah bel akhirnya berbunyi, ada kelegaan. Rasa malu yang luar biasa. Tapi saya sudah biasa menghadapi keadaan kikuk sperti itu,

“ anta dhoiif, sa nasaluka marratan ukhro” kamu itu lemah, nanti saya akan menguji kamu lagi.” Kata Ustad.

Sayapun kembali ke belakang. Ada wajah – wajah yang tertawa di belakang. Celetuk mereka tidak habis,

“ pacaran” kata mereka sambil tertawa mengejek.

Inilah suasan kelas, teman - teman berharap akan ada lagi yang dibantai seperti saya, mereka juga was was takut dipanggil ke depan.

Sudahlah, ini nasib hari ini. Sedikitpun saya tidak tersinggung. Hanya malu saja. Malu.
Saya juga sadar, nanati ketika mengajar dan memiliki banyak murid, saya tidak akan pernah memeprmalukan anak didik saya. Saya akan memberikan murid – murid senyum yang hangat tanpa rasa malu.